Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dua Pengusaha Asal RI Ini jadi Orang Asing Terkaya di Cina

image-gnews
Tedy Djuhar (kiri) dan Elijah Widjaja. indocement.co.id (kiri) ; bussinessinsider.com.au
Tedy Djuhar (kiri) dan Elijah Widjaja. indocement.co.id (kiri) ; bussinessinsider.com.au
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -  Dua pengusaha asal Indonesia menduduki peringkat teratas daftar orang asing terkaya di Cina versi Lexus-Hurun China 2019. Dua pengusaha Indonesia yakni Tedy Djuhar dan Elijah Widjaja tercatat masing-masing menempati peringkat pertama dan kedua orang asing terkaya di Cina. 

Tedy Djuhar merupakan salah satu pendiri Salim Group yang kini tinggal di Fuzhou, Provinsi Fujian, memiliki harta kekayaan US$ 3,4 miliar atau sekitar Rp 48 triliun. Harta kekayaan bos Rong Qiao itu melonjak 20 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebagaimana hasil survei Lexus-Hurun.

Sementara itu Elijah Widjaja menempati peringkat kedua daftar orang asing terkaya di Cina. Bos Bund Center yang kini tinggal di Shanghai tersebut memiliki harta senilai US$ 2,7 miliar atau sekitar Rp 38,2 triliun. Angka itu naik 3 persen dari tahun sebelumnya. 

Bila ditotal, nilai kekayaan Tedy Djuhar dan Elijah Widjaja mencapai Rp 51,2 triliun. Keduanya mengalahkan enam orang asing lainnya yang juga sama-sama mencari peruntungan di negara berpenduduk 1,4 miliar jiwa itu. 

Adapun Kieu Hoang yang berasal dari Vietnam dan tinggal di Shanghai menempati peringkat ketiga dengan nilai kekayaan US$ 2 miliar setelah hartanya menyusut 42 persen. Ada juga Dan Friis dari Denmark yang tinggal di Beijing di peringkat keempat dengan total kekayaan US$ 1,1 miliar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Berikutnya John Oyler dari Amerika Serikat yang tinggal di Beijing dengan nilai kekayaan US$ 1 miliar, Koh Tuck Lye dari Singapura yang tinggal Beijing dengan nilai kekayaan US$ 1 miliar. Ada juga Filip Sedic dari Bosnia yang tinggal di Shanghai dengan nilai kekayaan US$ 400 juta  dan Grant Horsfield dari Afrika Selatan yang tinggal di Shanghai dengan nilai kekayaan US$  310 juta.

Hurun dalam laporan tahunannya menyebutkan Cina dengan penduduk 1,4 miliar jiwa masih menjadi pasar potensial. Banyak perusahaan asing, termasuk Amazon, Uber, dan Best Buy yang gagal memanfaatkan pasar yang kompetitif ini. "Tetapi ada beberapa orang asing yang giat bekerja dan berhasil menjadi orang terkaya di Cina," seperti dikutip dari laporan tersebut.

Sebelumnya Hurun juga mengeluarkan daftar orang terkaya di Cina yang masih diduduki oleh pendiri Alibaba Jack Ma dengan nilai kekayaan tahun ini sekitar Rp 545,4 triliun. 

BISNIS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

48 menit lalu

Presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida berjalan melewati barisan tiang menuju Oval Office di Gedung Putih di Washington, AS, 13 Januari 2023. T.J. Kirkpatrick/Pool melalui REUTERS
Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.


Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

5 jam lalu

Presiden AS Joe Biden saat kunjungannya di Chavis Community Center di Raleigh, North Carolina, AS, 26 Maret 2024. REUTERS/Elizabeth Frant
Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.


Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

6 jam lalu

Ilustrasi internet. (abc.net.au)
Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media


Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

6 jam lalu

Pengolahan bijih nikel di smelter feronikel PT Antam Tbk di Kolaka, Sulawesi Tenggara. TEMPO/M. Taufan Rengganis
Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.


Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

10 jam lalu

Sebuah mesin bekerja untuk mengurangi polusi dipasang di sekitar area konstruksi saat polusi udara menyelimuti wilayah Beijing, Cina, 18 Desember 2016. REUTERS/Stringer
Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.


Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

13 jam lalu

Menteri Luar Negeri Selandia Baru Winston Peters. REUTERS
Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".


Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Bendera Korea Utara berkibar di samping kawat berduri di kedutaan besar Korea Utara di Kuala Lumpur, Malaysia, 9 Maret 2017. [REUTERS / Edgar Su]
Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.


Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

1 hari lalu

Ilustrasi gelombang panas ekstrem.[Khaleej Times/REUTERS]
Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.


Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

2 hari lalu

Taman Merlion, Singapura. REUTERS/Edgar Su/File Photo
Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.


Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

2 hari lalu

Booth BYD di PEVS 2024. (Foto: Gooto/Dimas Prassetyo)
Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.